Iklan

terkini

Nyoman Tirtawan Minta Buzzer Stop Ciptakan Kegaduhan Rakyat

Kalingga
Jumat, 18 Maret 2022, Maret 18, 2022 WIB Last Updated 2022-03-18T06:38:10Z
Bali, Visinusantara.my.id --  Prihatin, itulah yang disampaikan Nyoman Tirtawan. Ia menyoroti tingkah para buzzer di republik ini yang selalu memuat konten berbau kegaduhan, dan selalu menghalangi Pintu aspirasi masyaraka dalam menyampaikan kritik, saran dan pendapat, untuk Bali dan indonesia lebih baik.

"Kita cinta Bali tentu tidak ingin Bali jadi buruk, misal ada banyak jalan/jembatan hancur yang belum ditangani pemerintah, banyak rakyat yang tidak bisa membayar BPJS karena jatuh miskin akibat pandemi covid 19 jika berobat tdk punya uang dan tdk punya jamkes berbayar tapi utk dapat KIS subsidi harus membayar tunggakan BPJS dulu yang kiranya 2 tahun mati bpjs-nya," kritiknya.


Mungkin ada laporan "ABS" kritiknya, yang lantas kemudian menjerumuskan kebijakan pemerintah yang akhirnya akan merusak citra pemerintahan Presiden Jokowi.

Dia mencontohkan bahwa Kenapa ketika kebijakan itu dianggap rakyat merugikan, kenapa pihak pemerintah tidak melakukan cek dan balance keadaan masyarakat bawah guna mengukur akurasi statistik.

Masalah yg terlalu banyak harusnya ada sistem yang praktis dan akuntabel dalam menanganinya.

Jika memang berniat dan nurani pemimpin mulia, maka gunakanlah cara-cara yg simpati sehingga ada empati dari masyarakat. Stop buzzer dan buka kran komunikasi dengan rakyat yang rindu persatuan antara semua pihak guna harmoninya hubungan vertikal horizontal dan antar horizontal. 

Masyarakat butuh jaminan sosial seperti tersedianya lapangan kerja supaya bisa hidup yg layak. Jika hidup masyarakat sudah nyaman karena kesuksesan pemimpin dalam memberikan jaminan sosial maka pemimpinlah yang disanjung dan didukung serta dimuliakan.

Seperti contoh mental kerakyatan yang harus dimiliki setiap politisi Artinya politisi harus mampu mereform konstruksi hukum secara nasional termasuk hukuman maksimal kepada koruptor, guna menciptakan kesejahteraan dimasyarakat.

Sehingga ada kesetaraan dalam hak dan kewajiban warga negara Dimata hukum, bukan praktik seperti halnya Tuntatan Maksimal kadang hukuman minimal dengan berbagai paket remisi yang menciderai rasa keadilan. (Red)
Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Nyoman Tirtawan Minta Buzzer Stop Ciptakan Kegaduhan Rakyat

Terkini

Topik Populer

Iklan

Iklan